Assalamualaikum Wr.Wb
Hallo semuanya
Perkenalkan namaku Ula Nurzakiyah, biasa dipanggil Ula. Aku lahir di Pemangkat, pada tanggal 19 April 2002. Aku dibesarkan di kampung yang sangat indah yaitu kampung Sarilaba.A kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Keindahan alam di kampungku menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupanku.
Menurut cerita orang-orang terdahulu, nama Sarilaba diambil dari kata sari dan laba. Sari bermakna berseri-seri dan laba bermakna keuntungan. Jadi Sarilaba berarti kampung yang berseri-seri dan penuh dengan keberuntungan.
Sebagian besar penduduk di kampungku bermata pencaharian sebagai petani. Ketika aku pergi ke sawah, sepanjang mata kulihat hamparan tanaman padi bak permadani yang menghijau. Pemandangan seperti ini sangat menyejukan mataku. Ku hirup udara pagi yang segar tanpa polusi. Dari matahari terbit hingga siang para petani tak kenal lelah menggarap sawah-sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kadang kulihat anak kecil berlarian di pematang sawah sambil tertawa gembira. Ada yang menangkap cebong, ada yang bermain lumpur. Nampak kegembiraan dari raut muka mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat membeli bahan-bahan makanan di pasar Matang Suri yang terletak kira-kira 3 km dari kampungku. Untuk sampai ke pasar tersebut harus melalui jalan kampung yang terbuat dari tanah kong. Apabila musim penghujan jalan tersebut sulit untuk dilalui karena becek.
Di kampungku saat di malam hari, terdengar nyanyian kodok dan jangkrik yang sangat merdu seolah mengantar tidur malamku. Ketika pagi hari suara ayam berkokok membangunkan tidurku.
Kehidupan masyarakat di kampungku penuh dengan keakraban dan gotong royong. Hal tersebut dapat dilihat ketika mengadakan acara yang penting seperti acara perkawinan, tapong tawar, sunatan, tolak bala dll. Ada sesuatu yang menarik di kampungku yaitu “ makan besaprah “. Saprahan adalah makan bersama dengan jumlah 6 orang yang membentuk lingkaran. Tradisi makan besaprah menimbulkan rasa kekeluargaan , tidak ada beda baik status sosial miskin atau kaya semua sama saja sebagai makhluk tuhan. Ibarat pepatah “ berdiri sama tinggi, duduk sama rendahnya”.
Aku sangat mencintai kampungku, karena disinilah aku dan keluargaku menjalani kehidupan baik suka maupun duka. I love you Kampungku.
See you again
Wassalamualaikum Wr.Wb
Baguss bgt kak ceritanya, jadi rindu pengen pulang ke sana 🥺
BalasHapusMakasiiii❤
Hapus